Berbagai macam tentang listrik dan hal lain yang menarik juga bermanfaat bisa ditemukan di sini

Selasa, 22 Juni 2010

Kim Jeffrey Kurniawan

Kim Jeffrey Kurniawan

BIODATA

Nama Lengkap: Kim Jeffrey Kurniawan
Tempat Lahir: Mühlacker (sebuah kota kecil dekat Stuttgart)
Tanggal Lahir: 23 Maret 1990
Tinggi Badan: 167 cm
Berat Badan: 60 kg
Nama Ibu Kandung: Uschi Kurniawan
Nama Ayah Kandung: Petrus Kurniawan

PENGANTAR REDAKSI

Dia adalah Kim Jeffrey Kurniawan, pemain berusia 20 tahun yang saat ini memperkuat FC Heidelsheim, sebuah klub yang berkompetisi di Verbandsliga Nordbaden Jerman (satu level di bawah divisi 3 Bundesliga).

Memang, klubnya saat ini bukanlah raksasa seperti Bayern München. Tapi sebagai lulusan Karlsruher SC, setidaknya Kim merasakan betapa ketatnya persaingan di sebuah negara yang pernah tiga kali juara dunia.

Postur tubuhnya tak jauh beda dengan seorang Lionel Messi. Kim memegang paspor Jerman, karena sejak lahir ia terus berdomisili di negeri sang ibunda. Di sana, ia mungkin tak banyak mengenal tentang negara kelahiran ayahnya, terutama tentang sepakbola Indonesia. Maklum saja, Indonesia belum cukup berprestasi di kancah dunia untuk bisa dikenal banyak orang di Barat.

Meski demikian, sejarah kakeknya yang bernama Kwee Hong Sing akan selalu melekat di dalam hati Kim. Ternyata, sang kakek pernah membela Persija Jakarta dan juga tim nasional Indonesia di era 1950-an. Kala itu, Indonesia ditangani seorang pelatih asal Yugoslavia, Antun Pogacnik.

Kwee Hong Sing
Kwee Hong Sing, kakek dari Kim Jeffrey Kurniawan

Di bawah asuhan Pogacnik, timnas lumayan bersinar. Beberapa hal yang perlu dicatat adalah kesuksesan Indonesia meraih medali perunggu Asian Games 1958, nyaris mengungguli Uni Soviet yang diperkuat Lev Yashin di Olimpiade 1956, menundukkan Cina di Kualifikasi Piala Dunia 1958, dan menjuarai Piala Merdeka 1961 dan 1962 di Malaysia. Selain itu, Kwee Hong Sing juga mencicipi beberapa gelar bersama Persija.

History:

Kim mulai bermain di usia 5 tahun, di kampungnya yang bernama Knittlingen. Ayah Kim melihat bakatnya dan membawa Kim bermain di akademi sepakbola. Dari situ, seorang pelatih Karlsruher SC melihat Kim dan bertanya apakah dia ingin bergabung dengan tim mereka. Jadi di usia 6 tahun Kim bermain untuk Karlsruher SC, selalu di liga tertinggi. Pada dua tahun terakhir tingkat remaja, dia bermain di level remaja Bundesliga, melawan tim remaja lainnya seperti Bayern Munich, VFB Stuttgart, Mainz 05, Eintracht Frankfurt, 1899 Hoffenheim, SC Freiburg, dan lain-lain.

Pada tahun terakhir tingkat remaja, dia mengalami cedera parah. Tulang rawan robek sehingga diperlukan operasi besar. Akibatnya, dia terpaksa istirahat selama enam bulan tanpa sepakbola. Ini merupakan masa yang paling sulit dalam kehidupannya. Dan dia harus berlatih sangat keras, semuanya butuh waktu dan itulah sebabnya dia memutuskan untuk bermain sepakbola dalam sebuah tim yang bisa menerimanya sebagai bagian penting dari tim dengan tanggungjawab yang besar. Kim tidak pernah menyesali langkah ini, karena dia mampu masuk skuad inti, tak pernah absen lagi dan dia senang bermain dalam tim itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar